Follow Us:
thumb

Ketua Senat STAI Al-Utsmani Dalam Kunjungan KKN di Tegal Pasir: Dorong Mahasiswa Berdayakan Masyarak

Bondowoso – Ketua Senat STAI Al-Utsmani, Dr. Ubaidillah, melakukan kunjungan ke lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tegal Pasir, Kecamatan Jambesari, pada Minggu (16/03). Dalam kunjungan ini, beliau mengapresiasi mahasiswa yang menerapkan metode Asset-Based Community Development (ABCD) dalam program pengabdian mereka.
Dalam sambutannya, Dr. Ubaidillah menjelaskan bahwa pendekatan ABCD merupakan metode pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada aset atau potensi yang telah dimiliki oleh suatu komunitas. “Sering kali, kita melihat masyarakat dari sisi kekurangan atau masalah yang mereka hadapi. Pendekatan ABCD mengubah perspektif itu dengan melihat apa yang sudah mereka miliki dan bagaimana aset tersebut dapat dikembangkan untuk kesejahteraan bersama,” jelasnya.
Menurut beliau, ABCD memiliki lima prinsip utama:
1. Mengidentifikasi Aset Lokal – Mengenali potensi yang sudah ada di desa, baik dalam bentuk sumber daya alam, budaya, keterampilan masyarakat, maupun jaringan sosial.
2. Membangun Koneksi – Menghubungkan aset-aset tersebut untuk saling mendukung dan mengembangkan potensi yang lebih besar.
3. Menggerakkan Masyarakat – Melibatkan warga sebagai subjek utama pembangunan, bukan hanya penerima manfaat.
4. Membantu Masyarakat Berpikir Mandiri – Memberikan edukasi agar mereka mampu memanfaatkan aset secara berkelanjutan tanpa bergantung pada pihak luar.
5. Kolaborasi Berkelanjutan – Mendorong kemitraan antara masyarakat, mahasiswa, pemerintah desa, dan pihak lain untuk menciptakan perubahan jangka panjang.
Dr. Ubaidillah berharap mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam program KKN mereka. “Jangan hanya datang membawa solusi dari luar, tetapi ajak masyarakat untuk bersama-sama menemukan dan mengembangkan solusi dari potensi yang mereka miliki,” pesannya.
Dalam dialog dengan mahasiswa, beliau juga menegaskan bahwa perubahan yang berkelanjutan harus dimulai dari masyarakat sendiri. “Mahasiswa bisa menjadi katalisator, tetapi keberlanjutan program sangat bergantung pada bagaimana masyarakat memahami dan melanjutkan inisiatif yang sudah dirintis,” tambahnya.
Salah satu mahasiswa KKN yang sekaligus koorses, mahtufah Mukarromah merasa terinspirasi dengan kunjungan dan arahan dari Ketua Senat. “Kami jadi lebih paham bahwa KKN bukan hanya soal membantu masyarakat, tetapi juga memberdayakan mereka agar lebih mandiri,” ujarnya.
Sofia, mahasiswa lainnya, menambahkan bahwa pesan dari Dr. Ubaidillah membuat mereka semakin termotivasi untuk menggali potensi desa. “Kami belajar bagaimana melihat kekuatan masyarakat dan membantu mereka mengembangkannya. Ini bukan sekadar program sementara, tetapi bekal bagi kami untuk menjadi agen perubahan di masa depan,” katanya.
Dengan adanya kunjungan ini, mahasiswa semakin bersemangat menjalankan KKN berbasis ABCD, berharap bahwa program yang mereka jalankan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Tegal Pasir.


Komentar

blog comments powered by Disqus